Dijawab tanggal 2024-10-09 12:26:27+07

Selamat siang. 

Arisan online baik disepakati secara verbal maupun dengan surat perjanjian dalam hukum perdata termasuk dalam perjanjian yang sah dan mengikat para pihak, hal ini sesuai dengan Pasal 1320 KUHPerdata. Arisan online ini masih termasuk dalam jenis hutang piutang. 

Dari pertanyaan saudara, bila pemegang uang arisan (owner/admin) tidak memberikan uang arisan, saudara dapat menggugat secara perdata atas perbuatan ingkar janji/ wanprestasi. untuk melakukan gugatan anda harus mengumpulkan anggota lain yang merasa dirugikan dan bersama melakukan teguran (somasi) kepada admin. 

Bila somasi dari saudara tidak ditanggapi oleh admin, anda dapat melakukan tuntutan kepada admin berupa:

1. Pembatalan perjanjian dengan akibat kedua belah pihak kembali pada keadaan sebelum perjanjian diadakan.
2. Pembatalan perjanjian disertai tuntutan ganti rugi yang timbul karena debitur melakukan wanprestasi. Adapun menurut Pasal 1246 KUH Perdata, ganti kerugian terdiri dari 3 unsur:
   1. Biaya, yaitu segala pengeluaran atau ongkos-ongkos yang nyata-nyata telah dikeluarkan;
   2. Rugi, yaitu kerugian karena kerusakan barang-barang kepunyaan kreditur yang diakibatkan oleh kelalaian debitur;
   3. Bunga, yaitu keuntungan yang seharusnya diperoleh atau diharapkan oleh kreditur apabila debitur tidak lalai.
3. Pemenuhan kontrak, di mana kreditur hanya meminta pemenuhan prestasi saja dari debitur.
4. Pemenuhan kontrak disertai tuntutan ganti rugi. Selain menuntut pemenuhan prestasi, kreditur juga menuntut ganti rugi kepada debitur.
5. Menuntut penggantian kerugian saja.

Dalam kasus saudara,saudara dan member lainnya berhak atas penggantian biaya, kerugian dan bunga berdasarkan Pasal 1243 KUH Perdata.

Bila admin juga masih belum melaksanakan kewajibannya, saudara dapat melaporkan kepada pihak yang berwajib dengan pidana Penggelapan dan atau penipuan. Bisa juga dalam uu ITE yaitu pengebaran berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen.