Dijawab tanggal 2023-04-13 10:49:26+07

Terima kasih atas pertanyaannya. Pada dasarnya tidak semua ahli waris menerima harta warisan dari pewaris. Orang-orang atau ahli waris yang tidak berhak mendapatkan warisan dari pewaris karena perbuatannya yang tidak patut (onvarding) menerima warisan, Pasal 383 KUHPerdata adalah :

1. Karena telah membunuh atau mencoba membunuh pewaris (Pasal 838 Ayat 1). Dalam hal ini sudah ada keputusan hakim, akan tetapi jika sebelum keputusan hakim dijatuhkan dan pembunuh telah meninggal dunia maka ahli waris dapat menggantikan kedudukannya. Pengampunan (grasi) tidak menghapuskan keadaan tidak patut mewaris;
2. Karena memfitnah atau telah mengajukan pengaduan terhadap pewaris melakukan kejahatan dengan ancaman hukuman diatas 5 tahun (Pasal 838 Ayat 2). Dalam hal ini harus ada keputusan hakim yang menyatakan bahwa yang bersangkutan bersalah telah menfitnah;
3. Karena dengan kekerasan atau perbuatan tidak mencegah si pewaris untuk membuat atau mencabut surat wasiatnya (Pasal 838 Ayat 3);
4. Karena telah menggelapkan, merusak atau memalsukan surat wasiat pewaris (Pasal 838 Ayat 4);
5. menolak untuk menjadi ahli waris (Pasal 1057 KUHPerdata).

Pasal 838 KUHPerdata mengatur tentang orang-orang yang tidak patut atau hilang haknya menjadi ahli waris (onvaardig). Namun kejadian yang disebutkan dalam nomor 3 dan 4 jarang terjadi sebab surat wasiat dibuat didepan notaris. sehingga dari uraian tersebut diatas sesuai pertanyaan saudara dapat disimpulkan bahwa menurut Pasal 838 KUHPerdata percobaan pembunuhan mempunyai status hukum yang sama dengan pembunuhan sengaja. Akibatnya, baik pembunuhan sengaja maupun percobaan pembunuhan menyebabkan pelakunya terhalang (tidak berhak) untuk menerima warisan.