Supported by PT. Telkom Indonesia
Kamis, 26 Des 2024
Quality | Integrity | No Fees
2023-07-23 17:59:05
Pertanahan
SENGKETA TANAH

Salam buat JPN, semoga berkenan menjawab pertanyaan saya ini. Ibu saya pernah membeli tanah 4 tahun lalu dari sebuah keluarga bernama keluarga Sembiring. Dan saat ini tanah itu sudah dibangun menjadi rumah tinggal oleh ibu saya. Namun ibu saya baru tahu bahwa tanah di wilayah situ dulu pernah menjadi sengketa antara keluarga Purba dan keluarga Sembiring dan akhirnya dimenangkan oleh keluarga Sembiring (Ibu saya membeli tanah dari keluarga Sembiring yang memenangkan perkara). Namun saat ini keluarga Sembiring sudah meninggal, dan keluarga Purba kembali menggugat tanah itu dan mengatakan bahwa itu milik keluarganya. Gugatan itu hampir lebih ditujukan kepada 30 rumah tangga yang sekarang menempati tanah itu, termasuk keluarga saya. Apa yang harus dilakukan oleh keluarga saya? Atau bagaimana caranya menghadapi tuntutan yang demikian, karena walau keluarga kami tidak mempunyai sertifikat tetapi kami memiliki akta tanahnya. Terima kasih atas perhatiannya.

Dijawab tanggal 2023-07-23 18:03:35+07

Selamat Siang Bapak Rasul K,

Terima kasih atas kepercayaan Saudara kepada JPN Kejari Gowa, adapun jawaban yang dapat kami adalah sebagai berikut :

Yang harus keluarga Saudara lakukan maupun 30 rumah tangga yang juga digugat adalah mempertahankan hak keluarga Saudara dengan cara membantah gugatan keluarga Purba dan membuktikan sebaliknya bahwa keluarga Saudaralah yang berhak di wilayah tersebut. Demikian juga keluarga Purba harus dapat membuktikan gugatan mereka sebagaimana diatur dalam Pasal 163 HIR (Het Herzien Inlandsch Reglement) yang menyatakan bahwa :“Barangsiapa yang mengatakan mempunyai barang sesuatu hak, atau menyebutkan sesuatu kejadian untuk meneguhkan haknya itu, atau untuk membantah hak orang lain, maka orang itu harus membuktikan adanya hak itu atau adanya kejadian itu”. Adapun perkara ini adalah perkara perdata (sengketa hak), maka saudara dapat membuktikan hak saudara dengan alat bukti perdata sebagaimana diatur dalam Pasal 164 HIR dan pasal 1866 KUHPerdata yaitu :

-  Bukti Tulisan/Surat

- Bukti saksi

- Persangkaan

- Pengakuan

- Sumpah.

Dalam hal ini keluarga Saudara dapat menunjukan Akta Tanah ataupun Akta Jual Beli yang keluarga Saudara miliki, sehingga dapat menjelaskan hak Saudara atas tanah tempat keluarga Saudara tinggal/berada. Walaupun keluarga Saudara belum memiliki sertifikat atas tanah tersebut. Juga keluarga Saudara dapat menghadirkan saksi-saksi yang melihat/menyaksikan saat dilakukannya jual beli tanah tersebut dari keluarga Sembiring dengan ibu Saudara, sehingga dapat menguatkan dalil-dalil bahwa telah terjadi peralihan yang sah antara keluarga Sembiring dengan ibu Saudara berdasarkan Akta Jual Beli tanah. Agar dapat menguatkan bahwa ibu Saudara telah membeli tanah dari orang yang berhak menjualnya (keluarga Sembiring), seperti yang Saudara ceritakan pada kronologis bahwa tanah di wilayah itu dulu pernah menjadi sengketa antara keluarga Purba dengan keluarga Sembiring dan akhirnya dimenangkan oleh keluarga Sembiring. Maka ibu Saudara dapat menunjukkan di pengadilan hal tersebut, misalnya berupa Putusan Pengadilan yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap  (In Kracht van gewijsde)

Demikian Kami sampaikan, apabila Saudara masih memiliki pertanyaan lain yang ingin disampaikan, Saudara dapat berkonsultasi secara langsung ke Pos Pelayanan Hukum Kami yang berada di Kantor Pengacara Negara pada Kejaksaan Negeri Gowa secara gratis.

Jika anda kurang puas dengan jawaban ini, silakan berkonsultasi lebih lanjut dengan Jaksa Pengacara Negara pada
KN. GOWA
Alamat : Jl. Andi Mallombasang No.63
Kontak : 085226008430

Cari

Terbaru

Pertanahan
Balik nama

Bagaimana ccara balik nnama ssertifik

Pendirian dan pembubaran PT
Ingin Membuka Usaha

Apabila saya ingin buat usaha, apakah

Hutang Piutang
Hutang Piutang

Saya mempunyai utang pribadi sama tem

Hubungi kami

Email us to [email protected]

Alamat

Jl. Sultan Hasanuddin No.1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan - Indonesia
© 2024 Kejaksaan Republik Indonesia.