Dijawab tanggal 2023-07-24 20:18:47+07

Terima kasih atas kepercayaan Saudara kepada halo JPN

Sebelum Kami menjelaskan lebih jauh, Kami berasumsi bahwa jenis pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut adalah pembiayaan konsumen (consumer finance), bukan leasing (sewa guna usaha). Menurut Pasal 1 angka 7 Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan, pembiayaan konsumen (consumer finance) adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran.

Jika dikaitkan Hukum Perdata yaitu diatur pada Pasal 1381 BW menjelaskan bahwa salah satu bentuk Perikatan hapus karena musnahnya suatu barang yang terutang dan dipertegas pada Pasal 1444 BW yang menjelaskan bahwa barang tertentu yang menjadi bahan perjanjian musnah atau hilang sedemikian sama sekali tidak diketahui apakah barang itu masih ada maka hapuslah perikatan asal barang itu musnah atau hilang diluar salahnya serta Pasal 25 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Fidusia dijelaskan bahwa jaminan tersebut dapat dihapuskan salah satunya karena musnahnya benda jaminan tersebut.

Namun lazimnya yang ada di masyarakat, bahwa kredit motor baru tersebut di dealer motor melalui Perusahaan Pembiayaan tersebut biasanya juga didaftarkan Asuransi. Apabila terjadi kehilangan maka akan diberikan penggantian oleh Perusahaan Asuransi namun perlu dilakukan pengurusan Surat Kehilangan dari Pihak Kepolisian terlebih dahulu.

Demikian Kami sampaikan, apabila Saudara masih memiliki pertanyaan lain yang ingin disampaikan. Saudara dapat berkonsultasi secara langsung ke Pos Layanan Hukum Kami yang berada di Kantor Pengacara Negara pada Kejaksaan Negeri Mataram secara Gratis.